TÜRKİYE
5 menit membaca
Mengapa Turkiye bertaruh besar di Amerika Latin - dan menang!
Saat Amerika Latin meninjau kembali aliansi globalnya, Turkiye hadir dengan lebih dari sekadar kesepakatan perdagangan - mereka membangun strategi jangka panjang di bidang diplomasi, pertahanan, dan soft power budaya.
Mengapa Turkiye bertaruh besar di Amerika Latin - dan menang!
Pesawat Turkish Airlines (THY) terlihat di landasan Bandara Besar Istanbul di Istanbul, Turki, 23 Mei 2023. REUTERS/Yoruk Isik
2 April 2025

Ketika Turkish Airlines meluncurkan rute langsung baru dari Istanbul ke Santiago pada Desember 2024, itu bukan sekadar menambah destinasi baru ke jaringan penerbangannya—ini adalah sebuah pernyataan. Kehadiran Türkiye di Amerika Latin kini bukan lagi upaya diplomatik yang sunyi; ini adalah komitmen penuh untuk mempererat hubungan dalam perdagangan, teknologi, dan budaya.

Dulu hanya dianggap sebagai pos diplomatik yang jauh, Amerika Latin kini menjadi titik fokus dalam kebijakan luar negeri Türkiye. Dalam dua dekade terakhir, Ankara telah berkembang dari kehadiran yang marginal menjadi mitra yang berpengaruh di seluruh kawasan ini.

Jumlah kedutaan besar Türkiye di Amerika Latin telah meningkat tiga kali lipat, dari enam menjadi 19, dengan pembukaan terbaru bulan ini di Nikaragua. Perdagangan antara Türkiye dan Amerika Latin juga melonjak dari $1 miliar pada awal 2000-an menjadi $18 miliar saat ini.

Angka-angka ini bukan hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi—mereka menandai perubahan dalam lanskap geopolitik, di mana negara-negara Amerika Latin secara aktif mendiversifikasi aliansi mereka di luar mitra tradisional seperti AS dan Eropa.

Sementara Washington secara historis mendominasi kebijakan luar negeri di Amerika Latin, saat ini negara-negara seperti Brasil, Argentina, dan Meksiko semakin melihat ke arah timur. Didukung oleh keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada AS—terutama setelah pengenalan tarif perdagangan oleh pemerintahan Trump—banyak negara Amerika Latin mencari kemitraan alternatif. Kebijakan luar negeri AS telah lama mengabaikan prioritas Amerika Latin, menciptakan ruang bagi pemain baru untuk masuk.

Masuklah Turkiye, yang memposisikan dirinya sebagai penghubung antar benua. Dengan pendekatan diplomatik aktif Ankara dan inisiatif investasi, negara-negara Amerika Latin menemukan peluang baru untuk kolaborasi di sektor seperti pertahanan, teknologi, dan pertukaran budaya.

Dengan 33 negara, PDB gabungan sekitar $5,5 triliun, dan populasi lebih dari 700 juta, Amerika Latin mewakili pasar yang dinamis dan berkembang. Bagi Turkiye, ini adalah kesempatan untuk terlibat dengan kawasan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan bahan mentahnya tetapi juga dapat memanfaatkan ekspor teknologi industrinya.

Dengan pasar domestik yang cukup besar, berjumlah 80 juta orang, Turkiye secara strategis diposisikan sebagai gerbang ke pasar regional yang lebih luas yang mencakup Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah—dengan nilai gabungan sekitar $28 triliun. Ini menjadikan Turkiye bukan hanya mitra, tetapi juga pusat yang memfasilitasi akses lebih luas bagi eksportir dan investor Amerika Latin.

Dari Ottoman hingga pusat investasi

Hubungan Turkiye dengan Amerika Latin bukanlah hal baru. Hubungan ini dimulai pada akhir abad ke-19, ketika gelombang migran Ottoman—dijuluki Los Turcos—bermigrasi ke negara-negara Amerika Latin, memberikan kontribusi pada bisnis, budaya, dan masyarakat. Ikatan sejarah ini menjadi dasar bagi hubungan ekonomi yang berkembang saat ini.

Selama sebagian besar abad ke-20, interaksi diplomatik dan ekonomi tetap terbatas, sebagian besar karena pengaruh AS dan Eropa di kawasan ini. Namun, dalam 15 tahun terakhir, Turkiye secara dramatis mengalihkan fokusnya, mengakui Amerika Latin sebagai mitra penting dalam perdagangan, teknologi, dan pengembangan infrastruktur. Hasilnya? Peningkatan perdagangan sebesar 1.700% sejak awal 2000-an.

Pertumbuhan luar biasa ini menunjukkan pendalaman hubungan ekonomi dan potensi kolaborasi yang lebih besar antara kedua kawasan, seiring dengan terus meningkatnya investasi Turkiye di Amerika Latin.

Ambil contoh sektor penerbangan, Turkish Airlines kini menghubungkan Istanbul dengan sembilan kota besar di Amerika Latin termasuk Buenos Aires, São Paulo, Havana, dan Mexico City. Ekspansi terbaru mereka, rute langsung ke Santiago, Chili, memperkuat kemitraan dagang yang telah ada sejak 2009, memperlancar perdagangan antara kedua negara.

Kemudian ada sektor pertahanan. Raksasa pertahanan Turkiye, ASELSAN, membuka kantor di Chili setelah menghasilkan pendapatan regional sebesar $230 juta tahun lalu. Langkah ini sejalan dengan modernisasi angkatan laut Chili—menunjukkan bahwa ini lebih dari sekadar transaksi; ini adalah kemitraan yang dibangun di atas tujuan bersama.

Argentina juga memulai usaha patungan dengan Turkiye. Kedua negara ini sedang mengembangkan bersama GSATCOM, sebuah proyek satelit geostasioner generasi berikutnya antara Turkish Aerospace Industries (TAI) dan INVAP Argentina. Ini adalah langkah untuk pasar global—tetapi dimulai dengan kepercayaan antara dua inovator yang sedang berkembang.

Ada juga raksasa industri Turkiye seperti Yildirim Holding dan Global Investment Holding, yang keduanya membuat langkah besar di kawasan ini.

Yildirim Holding, pemain besar dalam mega-pertambangan dan pengembangan pelabuhan, telah berekspansi ke Kolombia, menunjukkan minat strategis Turkiye pada sumber daya alam yang kaya di Amerika Latin. Sementara itu, Global Investment Holding membuat gebrakan dengan fokus pada infrastruktur pelabuhan, energi bersih, dan manajemen aset. Salah satu proyek unggulannya adalah transformasi pelabuhan kapal pesiar Havana menjadi pusat kelas dunia—sebuah inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kuba.

Usaha-usaha ini lebih dari sekadar ekspansi bisnis; mereka menyoroti ikatan yang semakin erat antara Turkiye dan Amerika Latin, yang berakar pada peluang, inovasi, dan pertumbuhan bersama. Dan sebenarnya, contoh diatas ini hanyalah kesepakatan besar dari banyak kerjasama lainnya.

Budaya, pendidikan dan jangka panjang

Namun, ini bukan hanya soal bisnis. Turkiye juga berinvestasi pada masyarakat, institusi, dan pemimpin masa depan Amerika Latin.

Melalui lembaga-lembaga seperti Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA), Maarif Foundation, dan Yunus Emre Institute, Turkiye berinvestasi dalam keterlibatan jangka panjang. TIKA berfokus pada pengembangan—dari akses kesehatan hingga pemberdayaan perempuan—sementara Maarif dan Yunus Emre mempromosikan budaya dan pendidikan Turkiye di luar negeri, menawarkan beasiswa dan program bahasa untuk mempererat hubungan antar masyarakat.

Lebih dari 170 proyek TIKA—mulai dari akses kesehatan hingga pemberdayaan perempuan—telah diluncurkan. Beasiswa Turkiye Bursları membawa mahasiswa Amerika Latin ke universitasnya. Ini bukan sekadar upaya kekuatan lunak—ini adalah fondasi untuk hubungan yang akan bertahan selama puluhan tahun.

Keberhasilan Ankara terletak pada kemampuannya menawarkan model yang berbeda: yang menggabungkan solidaritas pasar berkembang dengan infrastruktur nyata, teknologi pertahanan, dan kefasihan budaya.

Bagi Amerika Latin, Turkiye lebih dari sekadar rute perdagangan baru atau investor lain. Ini adalah sekutu dalam membentuk dunia multipolar di mana tidak ada satu kekuatan pun yang mendominasi narasi. Dan bagi Turkiye, Amerika Latin bukanlah proyek sampingan. Ini adalah perbatasan strategis—dengan investasi yang sudah membuahkan hasil.

Dulu hanya titik-titik yang jauh di peta masing-masing, Turkiye dan Amerika Latin kini menjadi mitra dengan kepentingan nyata dalam masa depan satu sama lain, yang dapat mendefinisikan ulang bagaimana negara-negara Selatan Global berbisnis: langsung, kolaboratif, dan dengan caranya sendiri.

SUMBER:TRT World
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us