Norwegia secara resmi mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik dengan Negara Palestina pada Kamis, menandai langkah penting dari salah satu negara Eropa di tengah perang yang tengah berlangsung di Gaza dan meningkatnya tuduhan kejahatan perang terhadap Israel.
Pengumuman ini bertepatan dengan penyerahan surat kepercayaan oleh Duta Besar Palestina yang baru untuk Norwegia, Marie Sedin, dalam sebuah upacara resmi di Istana Kerajaan di Oslo. Dalam seremoni tersebut, Duta Besar Sedin secara resmi menyerahkan surat kepercayaannya kepada Raja Harald V.
Pengakuan resmi Norwegia terhadap Palestina akan membuka jalan bagi kehadiran diplomatik permanen Palestina di Oslo, sekaligus menjadi simbol penting dari niat baik dan penguatan hubungan bilateral antara kedua negara.
Dengan langkah ini, Norwegia menjadi salah satu dari 13 negara Eropa yang telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Secara global, 148 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memberikan pengakuan serupa.
Dukungan Norwegia terhadap Kemerdekaan Palestina
Norwegia memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara pada 22 Mei tahun lalu, menyusul eskalasi serangan militer Israel di Gaza yang menewaskan puluhan ribu warga sipil.
Pemerintah Norwegia secara konsisten menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak atas kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri. Oslo juga menekankan dukungannya terhadap solusi dua negara, yang memungkinkan warga Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai dalam negara masing-masing.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.200 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel di Gaza, dengan ratusan ribu lainnya mengalami luka-luka. Israel saat ini tengah menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional terkait operasi militer tersebut.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza.
Norwegia menjadi negara Eropa pertama yang secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk menangkap Netanyahu dan Gallant apabila mereka memasuki wilayah negara Nordik tersebut, sebagai bagian dari komitmen terhadap hukum internasional.