Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik Roma asal Amerika Latin, telah meninggal dunia, menurut pernyataan video dari Vatikan pada hari Senin. Kepergiannya mengakhiri masa kepemimpinan yang sering kali penuh gejolak, ditandai dengan perpecahan dan ketegangan saat ia berupaya mereformasi institusi yang sudah lama mapan.
“Pagi ini, pukul 07:35, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell, camerlengo Vatikan, dalam pengumuman tersebut.
Menurut pernyataan Vatikan sebelumnya, ia menderita "krisis pernapasan mirip asma yang berkepanjangan" yang disertai trombositopenia.
Fransiskus lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936, dari orangtua imigran asal Italia.
Ia menempuh pendidikan di Argentina dan kemudian di Jerman sebelum ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969.
Selama lebih dari satu dekade dalam masa kepausannya, Paus Fransiskus tetap menjadi sosok yang dikagumi dan juga kontroversial.
Ia berupaya mereformasi birokrasi Vatikan, mengatasi korupsi, dan mengatasi beberapa tantangan Gereja yang dianggap paling mendesak.
Meskipun ia dipuji karena kerendahan hati dan komitmennya terhadap keadilan sosial, kepemimpinannya juga menuai pertentangan tajam dari kaum konservatif di dalam dan di luar Gereja.
Beliau berusia 88 tahun dan telah menderita berbagai penyakit selama 12 tahun masa kepausannya.