PERANG GAZA
2 menit membaca
Israel tingkatkan serangan udara ke Gaza, tewaskan puluhan orang, saat Trump kunjungi kawasan itu
Warga Palestina berharap kunjungan Presiden AS Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab akan menekan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata.
Israel tingkatkan serangan udara ke Gaza, tewaskan puluhan orang, saat Trump kunjungi kawasan itu
Keluarga berduka atas kehilangan orang terkasih yang dibawa ke Rumah Sakit Indonesia sebelum dimakamkan di Jabalia, Gaza pada 14 Mei 2025. / AA
15 Mei 2025

Serangan militer Israel menewaskan setidaknya 70 warga Palestina di seluruh Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, dalam intensifikasi pemboman saat Presiden AS Donald Trump mengunjungi Timur Tengah.

Petugas medis pada hari Rabu melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas, termasuk wanita dan anak-anak, meninggal akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah dan pemukiman di daerah Jabalia, Gaza utara.

"Beberapa korban masih berada di jalanan dan di bawah reruntuhan di mana tim penyelamat dan darurat sipil tidak dapat menjangkaunya," kata pernyataan dari Kementerian Kesehatan.

Petugas medis menyebutkan bahwa serangan Israel menewaskan sekitar 50 orang di kota Jabalia bagian utara dan kamp pengungsinya. Kantor berita resmi Wafa melaporkan bahwa tim penyelamat pertahanan sipil menghadapi keterbatasan kemampuan untuk mengevakuasi korban dari bawah reruntuhan bangunan yang terkena serangan di daerah tersebut.

Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa lima orang lainnya tewas dalam serangan udara terpisah yang menargetkan kerumunan warga sipil di Kota Gaza dan sebuah rumah di kota Khan Younis bagian selatan.

Di Gaza selatan, seorang pria, istrinya, dan dua putrinya tewas dalam serangan Israel terhadap tenda mereka di daerah Al-Mawasi, Khan Younis. Di bagian tenggara Khan Younis, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di daerah Al-Fukhari, menewaskan 10 orang, menurut radio lokal Al-Aqsa.

Kunjungan Trump

Warga Palestina berharap kunjungan Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab akan memberikan tekanan pada Israel untuk mencapai gencatan senjata. Hamas pada hari Senin membebaskan Edan Alexander, sandera Amerika terakhir yang diketahui masih hidup.

Trump mengatakan di Riyadh pada hari Selasa bahwa lebih banyak sandera akan menyusul Alexander dan bahwa rakyat Gaza pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik. Ia tidak mengunjungi Israel selama perjalanan ke Timur Tengah ini.

Upaya gencatan senjata mengalami hambatan, dengan Hamas dan Israel saling menyalahkan. Hamas berbicara dengan Amerika Serikat serta mediator Mesir dan Qatar untuk mengatur pembebasan Alexander, sementara Israel telah mengirim tim ke Doha untuk memulai putaran pembicaraan baru.

Pada hari Selasa, utusan khusus Trump, Steve Witkoff dan Adam Boehler, bertemu dengan keluarga sandera di Tel Aviv dan mengatakan bahwa mereka kini melihat peluang lebih besar untuk kesepakatan pembebasan tahanan setelah kesepakatan terkait Alexander.

AS juga telah mengajukan rencana untuk membuka kembali pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza menggunakan kontraktor swasta. Israel, yang memberlakukan blokade total terhadap pasokan ke Gaza sejak 2 Maret, telah mendukung rencana ini.

Namun, rencana tersebut ditolak oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga bantuan internasional, sementara rincian seperti pendanaan dan donor masih belum jelas.

TRT Global - Erdogan, Trump, Mohammed bin Salman, dan Alsharaa memulai pertemuan online

Trump mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Turkiye Tayyip Erdogan mendorongnya untuk bertemu dengan Presiden Suriah Alsharaa.

🔗

SUMBER:Reuters
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us