POLITIK
1 menit membaca
Parlemen dibubarkan, Singapura bersiap gelar pemilu dalam tiga bulan
Singapura akan menggelar pemilihan umum dalam tiga bulan ke depan, menandai ujian besar pertama bagi Perdana Menteri baru Lawrence Wong di tengah kekhawatiran ekonomi dan dinamika politik yang bergeser.
Parlemen dibubarkan, Singapura bersiap gelar pemilu dalam tiga bulan
Oposisi Singapura terus memperoleh kursi, menandakan perubahan sentimen politik. / Reuters
15 April 2025

Pembubaran parlemen diumumkan secara resmi pada Selasa, membuka jalan bagi proses kampanye menuju pemilu yang diperkirakan digelar sebelum pertengahan tahun.

Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama berkuasa hampir pasti tetap mendominasi perolehan kursi, seperti yang terjadi di setiap pemilu sejak kemerdekaan pada 1965. Namun, perolehan suara populer partai ini diperkirakan akan diawasi ketat, menyusul hasil kurang memuaskan pada pemilu 2020.

Pemilu kali ini berlangsung di tengah tekanan ekonomi. Pemerintah baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan 2025 menjadi 0 hingga 2 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1 hingga 3 persen. Ketidakpastian global, termasuk tarif dagang dari Presiden AS Donald Trump, ikut membayangi prospek negara yang sangat bergantung pada perdagangan ini.

Dalam beberapa pemilu terakhir, popularitas PAP cenderung menurun, sementara oposisi perlahan memperkuat posisi. Mereka berhasil merebut 6 kursi pada 2011 dan 2015, serta mencatat rekor dengan 10 kursi pada pemilu 2020.

Pemilu mendatang akan memilih 97 anggota parlemen—bertambah empat kursi dari pemilu sebelumnya—yang akan diperebutkan di 15 daerah pemilihan anggota tunggal dan 18 daerah pemilihan kelompok beranggotakan empat hingga lima orang.

Sebagai bagian dari persiapan menuju pemilu, Lawrence Wong pada Februari lalu menyampaikan apa yang disebut sejumlah analis sebagai “anggaran penuh nuansa elektoral”, berisi berbagai insentif bagi warga.

SUMBER:Reuters
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us